Pemerintah Kota Mataram melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kembali menggelar Rapat Koordinasi Forum Satu Data Kota Mataram Tahun 2025. Rapat ini menjadi momentum penting dalam memperkuat koordinasi, meningkatkan kualitas data sektoral, serta mendorong kelengkapan administrasi pendukung data.
Kepala Diskominfo Kota Mataram, Nyoman Suwandiasa, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh produsen data dari perangkat daerah yang telah berkontribusi aktif menyuplai data, baik untuk publikasi di situs Satu Data Kota Mataram, maupun penyusunan publikasi Kota Mataram Dalam Angka.
“Ini merupakan wujud nyata komitmen bersama yang sebelumnya telah kita sepakati dalam rapat bulan Desember 2024 lalu,” ungkapnya. Dalam sambutan sekaligus membuka acara tersebut yang bertempat di Aula Lantai III Kantor Wali Kota Mataram, pada Selasa (22/07/2025).
Lebih lanjut, Nyoman Suwandiasa menyebutkan bahwa beberapa bulan terakhir, seluruh perangkat daerah tengah disibukkan dengan proses pengisian Renstra melalui aplikasi SIPD. Sesuai kebijakan nasional, sub-kegiatan dalam Renstra kini terintegrasi dengan keterisian data pada e-Walidata, menjadikannya komponen strategis dalam mendukung kelangsungan perencanaan pembangunan daerah.
“Hingga saat ini, data tahun 2024 yang telah terinput ke e-Walidata mencapai 3.630 dari 3.677 data atau sekitar 98,4%. Ini progres luar biasa. Namun kami juga mengingatkan bahwa kelengkapan data untuk tahun-tahun sebelumnya, khususnya sebelum 2024, masih tergolong rendah dan perlu mendapat perhatian bersama,” tegasnya.
Kepala Diskominfo tersebut juga menyoroti pentingnya pengisian data melalui aplikasi DATU, sebagai kanal pendukung yang juga perlu mendapat perhatian setara dengan SIPD. Diharapkan, Bappeda turut mendukung pengisian DATU melalui penyusunan daftar kebutuhan data sektoral.
Meski produksi data di lingkungan pemerintah daerah berlangsung setiap tahun, kelengkapan administrasi pendukungnya seperti metadata, sumber data, waktu pencatatan, hingga legalitas, masih sering terabaikan. Hal ini berdampak pada sulitnya pertanggungjawaban data secara teknis dan administratif.
Menutup sambutannya, Nyoman mengajak seluruh peserta forum untuk memperkuat komitmen dan sinergi dalam mewujudkan Satu Data Kota Mataram sebagai pondasi utama dalam perencanaan pembangunan yang tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan.
“Kita perlu bergerak bersama, bukan hanya dalam produksi data, tetapi juga dalam menjamin kualitas dan keabsahan setiap data yang disajikan,” pungkasnya.
Untuk itu, rapat koordinasi kali ini menghadirkan narasumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram, H. Ahyar, yang memaparkan strategi peningkatan kualitas statistik sektoral melalui pendekatan sistematis berbasis EPSS (Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral).
Dalam pemaparannya, H. Ahyar menjelaskan bahwa EPSS merupakan instrumen penting yang digunakan BPS untuk menilai tingkat kematangan penyelenggaraan statistik sektoral di setiap instansi pemerintah. Evaluasi ini didasarkan pada pendekatan Capability Maturity Model (CMM) dan diukur melalui Indeks Pembangunan Statistik (IPS).
“IPS bukan hanya alat ukur kinerja statistik sektoral, tetapi juga menjadi unsur penting dalam asesmen Reformasi Birokrasi dan Satu Data Indonesia,” jelasnya.
H. Ahyar juga mendorong seluruh instansi untuk menerapkan GSBPM (Generic Statistical Business Process Model) dalam penyelenggaraan kegiatan statistik, guna menjamin efisiensi, efektivitas, serta kualitas data yang dihasilkan.
Rapat ini juga dihadiri oleh Bappeda Kota Mataram selaku Sekretariat Satu Data, Bappeda mendorong adanya masterplan jangka panjang dalam pengelolaan data khusunya statistik sectoral, hingga diharpkan forum data ini memiliki tujuan dan target yang terus meningkat setiap tahunnya, hal ini demi mendukung tersedianya data yang berkualitas yang diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi.